Mendasar Bukan Menghapal
Karakteristik pertama dari berpikir komputasional adalah mendasar bukan menghapal. Dalam hal ini, yang dimaksud mendasar adalah kemampuan. Setiap manusia yang sudah memiliki kemampuan mendasar, berarti dia sudah bisa memahami suatu hal dengan baik, sehingga akan mudah untuk menemukan solusi dalam suatu permasalahan. Bahkan, orang tersebut bisa mengembangkan solusi dari suatu pemecahan masalah
Lain halnya, dengan seseorang yang memiliki kemampuan berdasarkan menghapal, kemungkinan besar akan sulit untuk menyelesaikan masalah karena tak menutup kemungkinan pemahaman terhadap suatu hal bisa saja lupa. Oleh sebab itu, seseorang yang sudah memiliki kemampuan mendasar dan sudah memahami suatu hal tanpa menghapal, maka bisa dikatakan orang tersebut sudah bisa berpikir komputasional.
Bisa Digunakan Siapa Saja dan di Mana Saja
Karakteristik keenam dari berpikir komputasional adalah bisa digunakan siapa saja dan di mana saja. Dengan kata lian, berpikir komputasional bisa muncul oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu dan berpikir komputasional bisa digunakan di mana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan lain-lain. Bahkan, lebih baik lagi jika menggunakan konsep berpikir komputasional pada setiap kegiatan yang kita lakukan.
Pola berpikir komputasional baru bisa terwujud dengan baik, jika bertemu dengan usaha nyata manusia yang kemudian berubah menjadi suatu hal filosofi dan eksplisit. Singkatnya, usaha atau tindakan dan pola berpikir komputasional harus terjalin dengan baik, sehingga suatu masalah dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan baik juga.
Melatih otak agar terbiasa untuk mulai berpikir secara matematis, kreatif, terstruktur, dan logis.
Memecahkan Masalah dengan Sistematis
Berpikir komputasional membantu dalam memecahkan masalah secara terstruktur dengan memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Sehingga hal tersebut memungkinkan pendekatan terorganisir dan juga efisien.
%PDF-1.7 %âãÏÓ 87 0 obj <> endobj 106 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<82E1EC905452679C3D770AB35FC242A8>]/Index[87 33]/Info 86 0 R/Length 92/Prev 114459/Root 88 0 R/Size 120/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hŞbbd``b`ş$ü�ã^ Á"$˜l@E ‚ D\/@Ärá"ø@Ä Á5H8l¶ VP=È(u�Qk˜��Œg`$ƒøÏ8ã+@€ Óê7 endstream endobj startxref 0 %%EOF 119 0 obj <>stream hŞb```a``r‘"Ë@(Æ Äš²JŒt>00d´·€Ô(M ;¶C©g�˜vœ%pÒ�ë,A]w=s²::X€D3u40p ±HÍ, �c`\• ¶’�A,²—�Ÿ��·„û‡v€Ç‚¶FÑÆW¬Bœ.ü;æ–ß;÷õÅC†,ÛÌ<’ .U``\H3Ñ^ ÌÀ¸/ÂgX` ¶V5· endstream endobj 88 0 obj <> endobj 89 0 obj <> endobj 90 0 obj <>stream hŞÔVmOÛ0ş+ş�ªØç×H¨-tc¶Ñ�*>„6*ÑJÃÚ ±¿;'iã¦tÛT¥±Ï绋ı
Computational Thinking
Saat ini, kita sebagai manusia diberikan anugrah dapat berpikir untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seiring berjalannya waktu cara berpikir manusiapun ikut mengalami perubahan. Perkembangan Teknologi Informasi memberikan dampak terhadap cara berpikir kita yang saat ini cenderung menjadi lebih cepat dan mudah. Saat ini terdapat istilah Computational Thinking atau berpikir komputasional yang mungkin masih banyak diantara kita masih asing dengan istilah tersebut. Pada kesempatan ini akan kita belajar mengenai apa itu berpikir komputasional dan bagaimana tahapan serta pengaplikasiannya dalam membantu kita menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, kita belajar tentang apa itu Berpikir komputasional.
Berpikir komputasional merupakan metode pemecahan masalah dengan menerapkan teknologi ilmu komputer atau informatika. Berpikir komputasional juga dapat diartikan sebagai konsep tentang cara menemukan masalah yang ada di sekitar, dengan mengamati lalu mengembangkan solusi pemecahan masalah. Mungkin tidak sedikit orang mengira jika berpikir komputasional haruslah menggunakan aplikasi yang terdapat pada komputer. Namun pada kenyataannya berpikir komputasional juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di semua disiplin ilmu seperti ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan matematika. Istilah Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional pertama kali dikenalkan oleh Seymor Papert di tahun 1980 dan 1996. Kemudian di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah dengan tujuan memperkenalkan berpikir komputasional kepada siswa sejak dini. Bahkan program tersebut juga mendapat dukungan dari Mark Zuckerberg (Facebook), Bill Gates (Microsoft), dan lainnya. Google juga terlibat dalam memberikan fasilitas kepada guru agar dapat menguasai CT yang menjadi salah satu keahlian yang harus dikuasi di abad 21 ini melalui kursus online. Berpikir komputasional sangat dibutuhkan di zaman saat ini. Hal ini berhubungan dengan penyelesaikan masalah yang cenderung lebih sederhana, mudah dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan model penyelesaikan masalah dapat digunakan untuk model permasalahan lainnya.
Kedua, kita belajar apa manfaat Berpikir Komputasional.
Ada beragam manfaat yang diperoleh dari berpikir komputasional, antara lain:
Ketiga, kita belajar Karakteristik Berpikir Komputasional.
Berpikir komputasional ternyata memiliki beberapa karakteristik, yakni:
Keempat, kita belajar Tahapan Berpikir Komputasional
Cara berpikir komputasional menggunakan berbagai teknik dasar dan tahapan sebagai berikut:
Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga masalah tersebut menjadi lebih mudah diselesaikan. Tidak hanya itu saja, dekomposisi memberikan kemudahan untuk melakukan sebuah inovasi.
Pengenalan pola tentu menggunakan komputer yang dapat digunakan dalam menemukan keteraturan dalam data serta mendapatkan informasi penting untuk memahami keteraturan yang telah ditemukan.
Tujuan dari pengenalan pola untuk memberikan komputer suatu kemampuan dalam mendeteksi keberadaan objek di lingkungan serta menentukan identitas objek. Di kehidupan sehari-hari pengenalan pola dapat berupa mengenal suara, mengingat wajah manusia hingga memprediksi cuaca.
Abstraksi menjadi proses dari suatu metode berpikir komputasional yang terfokus pada hal-hal relevan dengan masalah yang dihadapi dan mengabaikan hal yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah.
Cara berpikir alogaritma merupakan berpikir dengan menggunakan rencana serta langkah instruksi secara sistematis untuk menyelesaikan masalah. Alogaritma sendiri digunakan dalam berbagai proses perhitungan, otomatisasi, hingga pemrosesan data.
Meskipun demikian alogaritma tidak hanya digunakan dalam menulis program komputer saja, namun juga dimanfaatkan dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.
Demikian langkah menyelesaikan persoalan dengan berpikir komputasional. Dimana perihal diatas dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, sekaligus membiasakan kita supaya dapat selalu berpikir dan menyelesaikan persoalan dengan cara smart.
Untuk dapat berlatih berpikir komputasional kita dapat mengikuti aktivitas yang mengedukasi kemampuan problem solving secara langsung dengan mengunjungi Bebras Challenge Indonesia.
Semoga bermanfaat dan salam sehat serta tetap jaga kesehatan anda dengan mematuhi protokol kesehatan.
F. Denie Wahana, S.Kom.
Guru Informatika SMP Negeri 1 Salatiga
Sesuai dengan Konsep Bukan Pemrograman
Karakteristik kedua dari berpikir komputasional adalah sesuai dengan konsep bukan pemrograman. Dengan kata lain, komputer dan sains bukan hanya suatu pemograman komputer saja, tetapi kita harus bisa berpikir seperti orang yang sudah mahir dalam dunia komputer dan sains. Bahkan, sebaiknya kita juga memahami program-program yang ada di dalam komputer.
Pada karakteristik ini, seseorang harus terbiasa menggunakan program-program yang ada di dalam komputer sejak usia dini, sehingga akan mudah untuk memahami konsep berpikir komputasional. Selain itu, kita akan mahir dalam menjalankan pemrograman komputer lebih cepat. Apabila sudah mahir dalam menggunakan pemrograman komputer, maka kita akan mudah untuk mengikuti perkembangan zaman dan bisa beradaptasi dengan teknologi.
Karakteristik Berpikir Komputasional
Setelah membahas tentang pengertian dari berpikir komputasional, kini pembahasan selanjutnya adalah berpikir komputasional. Karakteristik berpikir komputasional sebagai berikut.
Bisa Digunakan Siapa Saja dan di Mana Saja
Karakteristik keenam dari berpikir komputasional adalah bisa digunakan siapa saja dan di mana saja. Dengan kata lian, berpikir komputasional bisa muncul oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu dan berpikir komputasional bisa digunakan di mana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan lain-lain. Bahkan, lebih baik lagi jika menggunakan konsep berpikir komputasional pada setiap kegiatan yang kita lakukan.
Pola berpikir komputasional baru bisa terwujud dengan baik, jika bertemu dengan usaha nyata manusia yang kemudian berubah menjadi suatu hal filosofi dan eksplisit. Singkatnya, usaha atau tindakan dan pola berpikir komputasional harus terjalin dengan baik, sehingga suatu masalah dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan baik juga.
Memudahkan kita untuk memecahkan masalah yang besar dan kompleks dengan cara yang efektif dan efisien. Selain itu, masalah yang kompleks bisa diselesaikan dengan baik, sehingga menjadi masalah sederhana.
Ide dan Bukan Benda
Karakteristik ketiga dari berpikir komputasional adalah lebih mengutamakan ide atau gagasan daripada benda. Dengan kata lain, dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi, sebaiknya lebih mengutamakan untuk menggunakan konsep komputasional. Tidak hanya itu, ide atau gagasan ini, sebaiknya juga digunakan pada kegiatan sehari-hari, mengatur kehidupan sehari-hari, dan digunakan ketika melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
Pada karakteristik ini, bisa dibilang jika konsep komputasional ini bisa dilatih agar terbiasa untuk menggunakannya. Hal ini perlu dilakukan karena konsep komputasional bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan yang kita jalani. Tidak hanya itu, konsep komputasional bisa mengembangkan kemampuan kita dalam memahami suatu masalah, sehingga dapat menemukan solusi dari suatu masalah dengan mudah.
Karakteristik keempat dari berpikir komputasional adalah saling melengkapi antara teknik dan matematis. Saling melengkapi bisa diartikan layaknya komputer sains yang sangat berhubungan dengan erat dengan berpikir matematis. Bukan hanya melengkapi saja, tetapi kita juga harus terbiasa untuk mengombinasikan antara pemikiran matematis dengan pemikiran teknis.
Ketika melengkapi dan mengombinasikan pemikiran matematis dan pemikiran teknik, maka secara tidak langsung kita sudah bisa membedakan berbagai macam hal yang dapat menguntungkan atau merugikan diri kita. Selain itu, kita akan mudah mengerjakan suatu hal yang sangat berkaitan dengan matematis, seperti membangun suatu bangunan yang dilakukan oleh seorang insinyur atau arsitek.